
- Kunjungan Kerja Pimpinan DPRD Karanganyar
- Rapat Evaluasi & Renja Kegiatan DPRD
- Komisi IV menghadiri undangan Dinas Sosial
- Komisi I menghadiri undangan Dindukcapil
- Komisi II melaksanakan Kegiatan di Kelurahan Tambak
- Mengadu ke komisi III pedagang burung minta di buatkan Mushola
- Larisi Purworejo Jangan Hanya Sekedar jargon
- Komisi IV menghadiri Undangan Dinporapar
- Komisi III menghadiri Undangan Bagian Perekonomian
- Komisi II Laksanakan Pengawasan Dalam Daerah
DPRD Purworejo Audiensi Warga Desa Wadas
Berita Terkait
Berita Populer
- Paripurna Pembentukan Alat Kelengkapan
- Rapat Paripurna yang digelar DPRD Kabupaten Purworejo telah menetapkan Pimpinan DPRD Purworejo periode tahun 2019-2024.
- DPRD Purworejo Audiensi Warga Desa Wadas
- DPRD Kabupaten Purworejo Menerima Koordinasi dari Komisi II DPRD Kab.Sukoharjo
- Ketua DPRD Kab. Purworejo menghadiri upacara pembukaan Romansa Purworejo Expo 2020
- PDH Batik ASN Padinan Sekretariat DPRD Kabupaten Purworejo
- Rapat Komisi IV DPRD Kab.Purworejo dengan DISPARBUD terkait program kerja tahun 2021
- Audiensi oleh PPDI Purworejo
- Setwan Mendapat Kunjungan Dari MI AL FATHONAH
- Rapat Komisi I DPRD Kabupaten Purworejo

Sejumlah warga dari beberapa desa di Kecamatan Bener yang terkena dampak proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Bener mendatangi kantor DPRD Purworejo, Selasa (16/2/2021) siang. Warga berasal dari desa Wadas dan Cacaban Kidul kecamatan Bener. Kedatangan mereka untuk meminta pendampingan penyelesaian konflik yang terjadi di desa setempat kepada DPRD Kabupaten Purworejo.
Di gedung paripurna, Ketua DPRD Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, S.I.Kom, M.Si menerima kedatangan mereka. Didampingi sejumlah anggota DPRD, perwakilan Kantor Pertanahan dan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO).
Kepala Desa Wadas, Fahri Setiyanto mengungkapkan, saat ini konflik horizontal di desanya kian menguat seiring akan dilakukan kegiatan sosialisasi dan inventarisasi lahan yang rencananya akan dibebaskan guna kepentingan proyek pembangunan Bendungan Bener.
Kondisinya, saat ini masyarakat terpecah menjadi dua kubu, kubu pro dan kontra. Konflik horizontal di desa Wadas terjadi sejak wacana proyek pembangunan bendungan muncul. Sejumlah masyarakat menolak dan sebagian lainya menerima rencana penambangan quarry di Desa Wadas untuk kepentingan penambangan bendungan.
“Perwakilan warga yang datang ke sini hari ini adalah warga terdampak langsung, atau pemilik lahan. Kami ingin mencari solusi atas kondisi Wadas saat ini, sebab sudah mulai ada keresahan atas konflik yang terjadi, warga mulai tidak nyaman beraktivitas. …”
Pada kesempatan ini Ketua DPRD Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, S.I.Kom, M.Si meminta agar BBWSSO selaku pemangku kepentingan segera mengambil langkah konkret dalam membantu penyelesaian konflik horizontal yang terjadi. Jangan sampai persoalan yang terjadi menjadi lebih rumit mengingat konflik yang terjadi ialah sesama warga di satu desa.