
- Komisi IV menghadiri Undangan Kec Gebang
- Komisi II menghadiri Undangan Kec Bener
- Komisi 1 menghadiri acara kesbang
- Pansus 37 mengadakan rapat dengan Tim Hukum UII
- Pansus 37 mengdakan rapat dengan OPD terkait
- Ketua Komisi IV dan Anggota menghadiri pembukaan pelatihan prosesing
- Komisi 4 menghadiri acara penutupan diklat satpam
- Komisi I menghadiri undangan di Kec Bruno
- Komisi III mengikuti Acara di Radio Irama FM
- Komisi III Menghadiri Undangan DINKUKMP
DPRD Purworejo Audiensi Warga Desa Wadas
Berita Terkait
Berita Populer
- Paripurna Pembentukan Alat Kelengkapan
- Rapat Paripurna yang digelar DPRD Kabupaten Purworejo telah menetapkan Pimpinan DPRD Purworejo periode tahun 2019-2024.
- DPRD Purworejo Audiensi Warga Desa Wadas
- Ketua DPRD Kab. Purworejo menghadiri upacara pembukaan Romansa Purworejo Expo 2020
- DPRD Kabupaten Purworejo Menerima Koordinasi dari Komisi II DPRD Kab.Sukoharjo
- PDH Batik ASN Padinan Sekretariat DPRD Kabupaten Purworejo
- Rapat Komisi IV DPRD Kab.Purworejo dengan DISPARBUD terkait program kerja tahun 2021
- Audiensi oleh PPDI Purworejo
- Rapat Komisi I DPRD Kabupaten Purworejo
- Komisi III Melakukan Kunjungan Kerja Ke DPRD Badung,Bali

Sejumlah warga dari beberapa desa di Kecamatan Bener yang terkena dampak proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Bener mendatangi kantor DPRD Purworejo, Selasa (16/2/2021) siang. Warga berasal dari desa Wadas dan Cacaban Kidul kecamatan Bener. Kedatangan mereka untuk meminta pendampingan penyelesaian konflik yang terjadi di desa setempat kepada DPRD Kabupaten Purworejo.
Di gedung paripurna, Ketua DPRD Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, S.I.Kom, M.Si menerima kedatangan mereka. Didampingi sejumlah anggota DPRD, perwakilan Kantor Pertanahan dan Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO).
Kepala Desa Wadas, Fahri Setiyanto mengungkapkan, saat ini konflik horizontal di desanya kian menguat seiring akan dilakukan kegiatan sosialisasi dan inventarisasi lahan yang rencananya akan dibebaskan guna kepentingan proyek pembangunan Bendungan Bener.
Kondisinya, saat ini masyarakat terpecah menjadi dua kubu, kubu pro dan kontra. Konflik horizontal di desa Wadas terjadi sejak wacana proyek pembangunan bendungan muncul. Sejumlah masyarakat menolak dan sebagian lainya menerima rencana penambangan quarry di Desa Wadas untuk kepentingan penambangan bendungan.
“Perwakilan warga yang datang ke sini hari ini adalah warga terdampak langsung, atau pemilik lahan. Kami ingin mencari solusi atas kondisi Wadas saat ini, sebab sudah mulai ada keresahan atas konflik yang terjadi, warga mulai tidak nyaman beraktivitas. …”
Pada kesempatan ini Ketua DPRD Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, S.I.Kom, M.Si meminta agar BBWSSO selaku pemangku kepentingan segera mengambil langkah konkret dalam membantu penyelesaian konflik horizontal yang terjadi. Jangan sampai persoalan yang terjadi menjadi lebih rumit mengingat konflik yang terjadi ialah sesama warga di satu desa.