Komisi III: HPI Punya Kekuatan Besar, Tapi Belum Diberdayakan Maksimal

By admin setwan 19 Agu 2025, 16:19:15 WIB Kegiatan
Komisi III: HPI Punya Kekuatan Besar, Tapi Belum Diberdayakan Maksimal

PURWOREJO, epurworejo.com – Komisi III DPRD Kabupaten Purworejo menggelar audiensi bersama Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Purworejo, Badan Pengelolaan Keuangan, Pendapatan, dan Aset Daerah (BPKPAD), serta Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Dinporapar) Purworejo, Selasa (19/8/2025). Pertemuan berlangsung di ruang Komisi III DPRD setempat dan dipimpin langsung oleh Ketua Komisi III, Tursiyati.

 

Audiensi ini merupakan bagian dari fungsi pengawasan DPRD. Adapun fokus utama pertemuan ialah menggali lebih dalam peran dan potensi pramuwisata dalam mendukung pengembangan pariwisata Purworejo.

 

Ketua Komisi III DPRD Purworejo, Tursiyati, menyampaikan bahwa pihaknya baru mengetahui secara langsung kapasitas yang dimiliki HPI. Menurutnya, pramuwisata di Purworejo memiliki legalitas dan sertifikasi resmi, serta semangat yang luar biasa dalam membantu pemerintah daerah mempromosikan potensi wisata dan budaya.

 

“Ternyata HPI ini punya kekuatan besar. Mereka punya sertifikasi, pengalaman, dan semangat untuk ikut memajukan Purworejo, tapi selama ini belum diberdayakan secara maksimal oleh pemerintah kabupaten. Padahal, peran mereka bisa sangat membantu Dinporapar dalam mempromosikan wisata dan budaya daerah,” ungkap Tursiyati usai audiensi.

 

Ia menjelaskan, kendala yang dihadapi HPI lebih pada kurangnya komunikasi dan koordinasi yang terbangun dengan OPD terkait, bukan pada kemampuan atau SDM. Menurutnya, pramuwisata tidak membutuhkan modal besar, tetapi butuh kepercayaan, dukungan fasilitas, serta ruang untuk berkolaborasi. Dengan sinergi yang baik, HPI bisa menjadi mitra strategis dalam memperkuat promosi destinasi, termasuk desa wisata yang kini mulai berkembang di berbagai wilayah Purworejo.

 

“Kalau HPI ini dilibatkan sejak awal, mulai dari penjemputan wisatawan di bandara hingga mendampingi di destinasi, dampaknya akan luar biasa. Citra Purworejo bisa meningkat, kunjungan wisatawan bertambah, dan tentu akan berkontribusi pada pendapatan daerah,” jelasnya.

 

Tursiyati menambahkan, selama ini masih ada kesan bahwa pramuwisata kurang dipercaya dan tidak dimanfaatkan secara optimal. Bahkan, beberapa kebutuhan fasilitas yang mereka ajukan tidak terakomodasi dengan alasan efisiensi anggaran. Padahal, menurutnya, fasilitasi yang sederhana sekalipun akan sangat bermanfaat untuk mendukung promosi pariwisata daerah.

 

“Kami kritisi soal ini. HPI sudah melakukan koordinasi dengan pelaku wisata, bahkan punya jaringan, tapi belum didukung secara maksimal. Jadi persoalannya bukan pada kemampuan, melainkan kurangnya fasilitasi. Itu tugas eksekutif untuk menghargai dan memberi ruang,” tegasnya.

 

Ia juga menilai, keberadaan HPI seharusnya diperkuat dengan payung hukum yang jelas agar mereka memiliki kedudukan resmi sebagai mitra pemerintah. Selain itu, dukungan sertifikasi mandiri juga penting agar para pramuwisata bisa menjangkau lebih banyak destinasi, termasuk desa-desa wisata.

 

“Dengan audiensi ini kami jadi lebih tahu, ternyata Purworejo punya aset penting di bidang pramuwisata. Ke depan, Komisi III akan mendorong agar peran mereka mendapat perhatian dan dukungan yang lebih besar. Harapannya, kolaborasi antara pemerintah, pelaku wisata, dan HPI bisa benar-benar terbangun untuk memacu sektor pariwisata Purworejo,” pungkasnya.




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment